Sulteng, Radar BI | Kapolda Sultra Irjen. Pol. Drs. Teguh Pristiwanto meninjau lokasi ledakan di Markas Komando (Mako) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) di Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Ledakan tersebut terjadi pada Kamis (8/9/2022) dini hari. Kedatangan Kapolda Sultra dikawal oleh mobil Polantas dan Provos, Kapolda datang sekitar pukul 10.00 WITA menggunakan kendaraan dinas 1-XX berkode bintang dua.
Tak ada keterangan apapun yang diberikan Kapolda kepada awak media. Ia langsung meninggalkan Mako Polairud setelah sekitar tiga puluh menit melakukan peninjauan.
Sebelumnya, Kombes. Pol. Suryo Aji, S.I.K mengatakan akibat ledakan berasal dari gedung barang bukti kasus bom ikan yang disimpan di Mako Polairud Polda Sultra.
“Tiga puluh jerigen amonium nitrat. Ya bom ikanlah. Nelayan yang pakai bom ikan. Untuk penyebabnya masih dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dari INAVIS,” ujar Dirpolairud Polda Sultra dalam keterangan via telefon.
Menurut keterangan warga yang tinggal di sekitar Mako, ledakan terjadi menjelang waktu shalat subuh sekitar pukul 04.00 WITA. Menjelang subuh tadi. Masjid sudah bunyi. Sekitar jam 4 lewat lah, ujar Nursiah, warga RT 005 RW 003.
Nursiah menjelaskan, ledakan berasal dari area Mako Ditpolairud Polda Sultra yang terletak di Jalan Bhayangkara Bahari, Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.
“Ledakan pertama itu seperti dentuman, kemudian ledakan kedua diikuti suara pasir yang jatuh di atap rumah. Ledakan ketiganya yang besar sekali, terbongkar saya punya pintu rumah. Lalu saya lari keluar rumah,” bebernya.
Nursiah yang tinggal tepat di sebelah Mako Ditpolairud mengaku. Akibat terjadinya ledakan ini, beberapa bagian rumahnya mengalami kerusakan. Pintu rusak sama jendela retak. Dinding rumah juga ada rusak,” timpalnya.
Akibat ledakan ini, beberapa rumah warga di Jalan Bhayangkara Bahari, RT 005 RW 003 Kelurahan Poasia mengalami kerusakan yang cukup parah.
Sementara itu, warga lainnya yang bernama Jufri mengatakan rumah permanen miliknya juga mengalami kerusakan. Beberapa bagian tembok rumah mengalami retak. Resplang rumah retak, tembok retak, atap sepertinya goyang ini. Lampu rumah juga ada yang hampir copot dari dudukannya,” ujar Jufri.
Ia berharap, Ditpolairud Polda Sultra membantu masyarakat yang terdampak ledakan ini untuk membenahi rumah mereka. Ya harapannya mudah-mudahan ada sedikit bantuan dari Polairud (untuk perbaiki rumah), pungkas Jufri.