Pemilik Nasi Padang Daging Babi di Kelapa Gading, Sergio: Minta Maaf dan Tidak Niat Singgung Suku

0
75
Pemilik usaha masakan padang dengan bahan baku daging babi di Jakarta meminta maaf ke masyarakat buntut kegaduhan yang terjadi terkait usaha kuliner miliknya.
Jakarta, Radar BI | Belakangan heboh soal kemunculan restoran masakan Padang atau Nasi Padang yang bahan bakunya menggunakan daging babi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pemilik usaha masakan padang dengan bahan baku daging babi, Sergio meminta maaf kepada masyarakat buntut kegaduhan yang terjadi terkait usaha kuliner miliknya.

Sergio mengaku hanya mencoba berinovasi dengan memadukan kuliner khas suku Minang dengan bahan baku daging babi untuk memperluas pasar. Dirinya juga mengaku tidak memiliki niat untuk melecehkan suku bangsa tertentu.

BACA JUGA  BPNT 2022 Disalurkan Lewat Pos, Pemdes Karang Segar Minta Digunakan untuk Kebutuhan Pangan
BACA JUGA  Kisah Mahligai Gagalkan Perampokan Bersenjata Api
Radar Berita Indonesia
Masakan rumah makan Padang Babiambo yang di jual di kelapa gading.

“Saya mau minta maaf yang sebesar-besarnya. Pertama buat pihak-pihak yang merasa tersinggung karena ini, soalnya benar-benar enggak ada maksud untuk menyinggung,” ujarnya kepada wartawan di kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara pada hari, Jumat (10/6/2022).

Sergio pun mengaku tidak ada niat untuk melecehkan atau menyinggung pihak manapun. Berniat melecehkan tapi sama sekali tidak, ini pure hanya usaha dan tidak berniat menyinggung siapapun,” tandasnya.

BACA JUGA  Pesta Gol, Timnas Indonesia Lolos Piala Asia 2023 Hajar Nepal 7-0
BACA JUGA  Pemindahan Ibu Kota Negara Untuk Pemerataan Pembangunan

Diketahui, Segio membuka usaha ini di awal-awal masa pandemi tepatnya di tahun 2020, namun ternyata hanya bertahan 3 bulan dan tidak beroperasi lagi dan mengaku membuat usaha masakan padang karena ia menyukai masakan padang.

Selain itu, Sergio juga menjelaskan dirinya memang murni mencoba membuka usaha mengambil peluang baru di dunia kuliner. Terlebih, kata dia, usaha ‘Babiambo’ miliknya itu dibuka pada saat awal 2020 atau tepat pada masa Pandemi Covid-19.

Radar Berita Indonesia
Babiambo A Non Halal Padang food.

“Karena keterbatasan knowledge kita juga, kalau ternyata ini akan menyinggung ke arah sana. Saya menyesal banget, kalau tahu dari awal bakal begini tidak akan kita lakuin,” jelasnya.

BACA JUGA  Etika dan Moral Penegak Hukum
BACA JUGA  Tergiur Gandakan Uang, Justru Nyawa Melayang

Sergio juga menjelaskan, alasannya memilih menjual daging babi dengan olahan bumbu khas Minang, karena memang menyukai dan kerap membeli makanan Padang. Berangkat dari kesukaan itulah, ia lantas mencoba memadukan keduannya.

“Karena itu kan awal pandemi ya, semua mencoba mencari opportunity secara online. Waktu itu akhirnya mencoba lewat online tapi hanya berjalan sekitar kurang lebih tiga bulan sebelum akhirnya saya tutup,” tuturnya.

BACA JUGA  Pernikahan Putra Iskandar, Jumaidi: Sahabat Seperjuangan
BACA JUGA  Pelantikan Pengurus PAC Pemuda Pancasila di Pacet, Berikut Ini Pesan Wakil Bupati Cianjur

Selain olahan daging babi, Sergio menjelaskan, usaha miliknya juga tetap menjual lauk-pauk khas masakan Padang lainnya. Akan tetapi, olahan daging babi itu memang sengaja ia tonjolkan sebagai pembeda dari usaha kuliner lainnya.

Kendati demikian, Sergio memastikan pihaknya telah mendeskripsikan menu olahan daging babi pada menu, logo, dan nama usaha dengan tujuan agara para pelanggan tidak keliru.

“Karena kita nggak mau, nanti ada orang yang makan nggak tahu itu ada mengandung babinya. Jadi kita tulis babinya. Bahkan di logo juga ada tulisan nonhalal,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini