Radar Berita Indonesia | Upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 38 kilogram melalui jalur laut di wilayah Bengkalis, Riau, berhasil digagalkan oleh tim Bareskrim Polri. Seorang kurir berinisial MH (46) ditangkap dalam operasi yang berlangsung pada Sabtu dini hari, 19 April 2025.
Dalam foto yang diterima Radar Berita Indonesia, terlihat petugas kepolisian mengamankan MH. Di hadapannya, puluhan bungkus berisi sabu digelar di atas tanah berumput, memperlihatkan betapa besarnya barang bukti yang diamankan.
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Eko Hadi Santoso, mengonfirmasi penangkapan tersebut. Ia menyatakan bahwa MH merupakan bagian dari jaringan narkoba internasional yang beroperasi antara Malaysia dan Indonesia.
“Ini jaringan Malaysia-Indonesia,” ujar Brigjen Eko dalam keterangan, Sabtu (19/4).
Pengungkapan ini berawal dari informasi intelijen terkait rencana pengiriman sabu dari Malaysia ke Kabupaten Bengkalis. Menindaklanjuti informasi tersebut, tim Subdit II Dittipidnarkoba Bareskrim Polri melakukan pendalaman dan pemantauan sejak Jumat (18/4) di sekitar Jalan Deluk, Desa Deluk, Kecamatan Batam, Kabupaten Bengkalis.
Akhirnya, pada Sabtu pukul 00.30 WIB, tim berhasil menangkap MH sesaat setelah ia turun dari sebuah speedboat. Dalam penggeledahan, ditemukan 38 bungkus sabu yang disembunyikan di dalam kapal cepat tersebut.
Saat ini, Bareskrim Polri masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan untuk membongkar jaringan yang lebih luas dari sindikat narkoba lintas negara tersebut.
Dihubungi terpisah, Kasubdit II Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, Kombes Audie Camry Wibisono, menyebut MH berperan sebagai kurir sekaligus pengawal dalam penyelundupan ini. Namun pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan adanya peran yang lebih besar.
“Sampai saat ini peran yang bersangkutan (yang terlihat secara fakta di lapangan) masih sebagai kurir dan pengawal, dan masih kami dalami karena kami yakin peran yang bersangkutan lebih daripada itu,” jelas Kombes Audie.
Saat ini, Bareskrim Polri masih terus melakukan pendalaman dan pengembangan untuk membongkar jaringan yang lebih luas dari sindikat narkoba lintas negara tersebut.