Minggu, Januari 26, 2025
No menu items!

Tragedi Sepakbola Indonesia, 129 Korban Tewas

Must Read
Jatim, Radar BI | Sebanyak 129 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pascapertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada lanjutan kompetisi Liga 1 pekan pertandingan ke-11.

Tragedi kericuhan tersebut terjadi usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 3-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu (1/10/2022) Malam, kekalahan itu merupakan yang pertama bagi Arema FC sejak 23 tahun terakhir.

Kapolda Jawa Timur mengatakan dari 129 orang suporter yang meninggal dunia tersebut dan dua di antaranya merupakan anggota Polri. Sementara sisanya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat. Menurutnya, hingga saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.

BACA JUGA  Siswi SMK Cianjur Tewas Ditembak Mantan Pacar di Kepala

Selain korban meninggal dunia tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang juga berimbas pada rusaknya 13 mobil. Belasan mobil tersebut terdiri dari mobil polisi dan mobil pribadi. “13 mobil yang rusak,” ujar Irjen. Pol. Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kapolda Jatim menyampaikan dari 13 mobil yang rusak tersebut, 10 di antaranya merupakan mobil dinas milik polri seperti mobil patroli, truk Brimob, patwal, K9. Sementara sisanya adalah mobil pribadi.

BACA JUGA  Pastikan WNI, Polri Tegaskan Tersangka Jozeph Paul Zhang Wajib Ikuti Hukum Indonesia

“Masih ada 180 orang yang masih dalam perawatan. Dari 40 ribu penonton, tidak semua anarkis. Hanya sebagian, sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan,” tambahnya.

Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam, (Poto: Surya Malang/Purwanto)
Aremania ricuh di Stadion Kanjuruhan, buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, Sabtu (1/10/2022) malam, (Poto: Surya Malang/Purwanto)

Sesungguhnya, Kapolda Jatim menyampaikan pertandingan di Stadion Kanjuruhan tersebut berjalan dengan lancar. Namun, setelah permainan berakhir, sejumlah pendukung Arema FC merasa kecewa dan beberapa di antara mereka turun ke lapangan untuk mencari pemain dan ofisial.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut tidak turun ke lapangan dan mengejar pemain. Dalam prosesnya, akhirnya petugas melakukan tembakan gas air mata.

BACA JUGA  Peringati HUT Bhayangkara ke 76, Polsek Sako Palembang Bentuk Program Kampung Lantas

Menurutnya, penembakan gas air mata tersebut dilakukan karena para pendukung tim berjuluk Singo Edan yang tidak puas dan turun ke lapangan itu telah melakukan tindakan anarkis dan membahayakan keselamatan para pemain dan ofisial.

“Karena gas air mata itu, mereka pergi keluar ke satu titik, di pintu keluar. Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak nafas, kekurangan oksigen,” katanya.

Iklan

Latest News

Granat Aktif Ditemukan di Kebun Kosong Jatisampurna, Polisi dan Gegana Bergerak Cepat

Radar Berita Indonesia | Kepolisian masih menyelidiki penemuan sebuah benda yang menyerupai peledak lempar (granat) di Jalan Mendut RT...

Artikel Lain Yang Anda Suka