Jakarta, Radar BI | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjaring Wali Kota Bandung Yana Mulyana terkait dugaan suap program Bandung Smart City.
Selain Yana Mulyana, KPK juga menangkap delapan orang lainnya yang diketahui beberapa di antaranya merupakan pejabat Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Kabag Pemberitaan KPK menyampaikan, saat ini para pihak yang sudah ditangkap menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK. Jadi masih akan dikonfirmasi lebih dahulu kepada para pihak terperiksa.
“Para pihak yang ditangkap sudah berada di Gedung Merah Putih KPK,” ujarnya Ali Fikri, kepada wartawan, pada hari Sabtu (15/4/2023).
Selain itu, Kabag Pemberitaan KPK juga mengatakan Yana Mulyana dan beberapa orang lainnya yang ditangkap saat ini masih menjalani pemeriksaan.
Seluruh pihak saat ini masih berstatus terperiksa dan statusnya bakal ditentukan usai pemeriksaan 1×24 jam.
“Berikutnya segera menentukan sikap 1x 24 jam setelah penangkapan tersebut. Perkembangan segera kami informasikan,” tuturnya.
Dugaan Menerima Suap Pengadaan CCTV
Diketahui, Yana Mulyana diduga menerima suap terkait program Bandung Smart City. Dalam program ini Yana diduga menerima suap atas pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet.
“Iya program Bandung smart city. Diduga terkait suap pengadaan CCTV dan jasa penyedia jaringan internet,” tuturnya Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri.
Terima Suap Miliaran Rupiah
Berdasarkan sumber detikcom, Yana Mulyana diduga menerima suap dengan jumlah miliaran rupiah. Namun disebutkan bukti awal ditemukan ratusan juta saat OTT.
“Uang yang diterima diduga miliaran,” ujar sumber detikcom.
“Namun dari bukti awal saat OTT ratusan juta. Sangat mungkin terus bertambah,” tuturnya.
Sementara itu, Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri membenarkan pihaknya mengamankan barang bukti (BB) sejumlah uang saat OTT
“KPK juga mengamankan bukti uang. Uang dalam pecahan rupiah,” kata Ali.
Di Pilkada Bandung 2018, Yana yang berasal dari Partai Gerindra maju sebagai wakil walikota berpasangan dengan Oded Muhammad Danial yang merupakan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Namun Oded meninggal dunia pada 10 Desember 2021 karena serangan jantung, sehingga posisinya sebagai Walikota digantikan oleh Yana Mulyana
Yana Mulyana seharusnya menjabat hingga akhir 2023 ini.