Kamis, Oktober 3, 2024
No menu items!

Agustino Tewas Ditembak Oknum Polisi Didepan Anak dan Istrinya

Must Read
Ketapang, Radar BI | Nasib tragis menimpa Agustino tewas mengenaskan setelah ditembak oleh oknum Polsek Nanga Tayap menggunakan senjata laras panjang didepan anaknya di Desa Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, pada hari Jumat (7/4/2023) Sore.

Penembakan terhadap korban Agustino diduga pemicunya persoalan lahan. Kakak kandung Agustino, yaitu Rahmawati membongkar aksi brutal oknum polisi yang menembak korban Agustino didepan anaknya, yang sedang bermain di halaman rumah yang mengenai bagian dada. Hingga tembus kebelakang dan mengenai leher hingga mengakibatkan korban meninggal dunia setelah dilarikan ke Puskesmas Tayap.

Beredar informasi viral seorang warga bernama Agustino (berusia 40 tahun) Kecamatan Nanga Tayap tewas ditempat oknum anggota Polsek Tayap.

BACA JUGA  Satgas Anti Mafia Bola Polri Panggil PSSI Terkait Pungli Seleksi Wasit

Kejadian sadis itu tepatnya di depan rumahnya sendiri yang beralamat di Jalan Pertanian, Dusun Sebuak, Desa Nanga Tayap, Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Jumat(07/04/2023) sore.

Mirisnya, penembakan itu dilakukan dengan brutal dihadapan istri dan anak korban yang masih dibawah umur (7tahun). Hal tersebut dituturkan oleh istri dan keluarga almarhum.

Saya menyaksikan sendiri kejadian itu dan dua anak kami dengan brutalnya. Ada 7 (tujuh) kali tembakan, tembakan pertama langsung kena di dada suami saya dan langsung tersungkur ke tanah, ujarnya istri korban saat diwawancarai di kediamannya Sabtu (08/04/2023) Pukul. 03:40.

BACA JUGA  Jokowi Hampiri Petani Panen, Ani Keluhkan Harga Pupuk Masih Tergolong Mahal

Menurut penuturan pihak keluarga korban saat ditemui tim awak media di rumah duka, menerangkan kronologis berawal dari adanya dugaan penyerobotan lahan oleh pengusaha bernama Akiang.

“Awal mulanya ada tanah kami, peninggalan orang tua digarap oleh Akiang, yang menurut pengakuannya Akiang dia beli dari warga. Namun dia beli dengan siapa..??. Sedangkan surat tanah (SKT) ada dengan kami dan kami tidak pernah merasa menjualnya, terang Mira (kakak kandung) almarhum.

Lebih lanjut, Mira menuturkan dari adanya lahan yang digarap Akiang tersebut, almarhum berulang kali berusaha menemui Akiang untuk menanyakan dan minta diganti rugi atas lahan yang sudah digarap.

BACA JUGA  Gempa Bumi 5,6 SR Guncang Sumbar, Warga Berhamburan Keluar Rumah

Namun yang bersangkutan tidak bisa ditemui, hingga berujung almarhum menahan Unit Excavator mini milik Akiang dengan harapan Akiang mau datang ke rumahnya untuk kejelasan dan penyelesaian masalah.

”Akiang ditemui tak bisa, kebetulan ada alatnya dibelakang, maka di tahanlah oleh almarhum dengan harapan dia mau menemui. Namun bukan Akiang yang datang malah dia mengirim orang lain sehingga kemaren terjadi cekcok antara almarhum dan oknum polisi sampai adik saya ditembak di dada dan lehernya, ujarnya Mira.

Mira menambahkan, dilahan yang digarap Akiang sudah ada dibangun gedung walet dan ditempat yang sama, istri korban menerangkan dan menceritakan kronologis suaminya sampai meninggal ditembak Polisi ke awak media dengan ditahannya alat berat merek Hitachi itu.

BACA JUGA  Kota Parepare Dilanda Cuaca ekstrem Kapolres Parepare Himbau Masyarakat Tetap Waspada

Mira berharap agar Akiang datang ke rumahnya, tidak disangka yang datang kerumahnya bukan Akiang melainkan rombongan anak buahnya Akiang. Sekitar 10 orang beserta 2 orang anggota polisi Polsek Tayap dengan berpakaian preman dengan senjata Laras panjang yang di simpan dalam mobil jelas istri kobar ke media.

”Sebelumnya saat mereka datang saya ke pasar, sepulangnya dari pasar itulah saya melihat suami saya lagi duduk di rumah sudah berdebat dengan polisi itu. Tiba-tiba polisi itu marah-marah dengan suami saya, suami saya pun melempar polisi itu dengan sebuah korek api gas ke arah mereka.

Suami saya pun ke belakang ambil parang dengan waktu yang sama polisi itu lari ke mobil ambil senjata api Laras panjang, suami saya pun langsung merapat dengan cepat polisi menembak suami saya pertama kali ke dada suami saya dan langsung terjatuh.

BACA JUGA  Peringati HPN 2022, DPC MOI Bekasi Raya Adakan Bakti Sosial

“Tapi suami saya masih bisa bangun langsung membalas membacok lengan polisi itu. Kemudian suami saya ditembak lagi terdengar 7 kali tembakan.

Dengan tembakan yang kedua ke leher, suami saya pun langsung telentang, langsung di keroyok beberapa orang sampai tulang suami saya patah bagian bahunya.

Saya dan anak saya berserta ibu saya tersentak rasa tidak ada daya dan upaya melihat kejadian itu depan mata kepala saya sendiri, dan keluarga kami merasa diserang dihakimi seperti penjahat besar aja, urai Tanjung istri korban.

BACA JUGA  Bentrok Ormas di Karawang Pecah, Tiga Orang Terluka dan Mobil Hancur

Sementara itu, Rahmawati saudara kandung almarhum meminta adanya keadilan atas apa yang telah menimpa adiknya. Kami dari pihak keluarga meminta kepada pihak penegak hukum, dengan kejadian tersebut kami berharap agar pelaku harus di pecat.

Tidak layak seorang polisi menghakimi masyarakat sendiri sampai menghilangkan nyawa adik saya. Harus diproses hukum yang seberat beratnya, kami juga minta agar dalang dibalik ini harus diungkap serta diadili, karena ini urusan nyawa, jangan kasus ini dimain-mainkan, timpal Rahmawati.

Anak korban turut memberi keterangan bahwa melihat beberapa orang datang ke kediamannya menggunakan 3 buah kendaraan.

BACA JUGA  Ketua PBNU Doakan Muhaimin Iskandar Jadi Wakil Presiden Indonesia

“Diantaranya ada mobil Fortuner, HRV, dan dump truk, sebelumnya mereka sudah mondar mandir memantau ke rumah ini, kemungkinan itu mobil milik Bos Akiang yang dipakai mereka,” timpal anak korban

Dilain tempat, Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala, S. I. K., M.H yang berusaha ditemui team awak media saat hadir ke pemakaman untuk dimintai konfirmasi tidak bisa ditemui, lantaran dilarang oleh oknum anggota.

”Jangan ambil foto, jangan masuk, tutup saja pintunya, ”kata anggota yang berjaga di depan aula Mapolsek Tayap Sabtu (08/04/2023) usai pemakaman.

BACA JUGA  Bentrok Ormas di Karawang Pecah, Tiga Orang Terluka dan Mobil Hancur

Kapolres Ketapang AKBP Laba Meliala menerangkan, bahwa saat ini proses penyelidikan terus dilakukan untuk mengungkap secara jelas fakta dari peristiwa tersebut.

Kejadian berawal dari adanya laporan seorang warga yaitu sdr Akiang, Warga Kecamatan Nanga Tayap kepada Polsek Nanga Tayap, terkait sebuah alat berat miliknya yang yang ditahan oleh sdr Agustino (40), warga Dusun Mendaok Desa Nanga Tayap Kecamatan Nanga Tayap Kabupaten Ketapang.

Dua anggota Bhabinkamtibmas Polsek Nanga Tayap yaitu Briptu Agus Rahmadian dan Briptu Suhendri bersama sdr Conca ( perwakilan pemilik alat berat ) ingin melakukan mediasi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut bersama sdr Agustino, pada hari Jumat (07/04/2023) sekira pukul 15.30 WIB.

BACA JUGA  Dampak UU Anti Deforestasi, Sawit Hingga Kopi RI Ditolak Uni Eropa

Mediasi dilakukan di rumah saudara Agustino setelah beberapa hari sebelumnya juga telah datang ke rumah Agustino, anggota Polsek Tayap Bripka Joko untuk memediasi permasalahan tersebut namun tidak menemui penyelesaian.

Saat kedua Babinkamtibmas mencoba mengajak bermusyawarah, Agustino masuk kedalam rumah dan mengambil sebilah parang dan seketika mengejar Briptu Suhendri. Melihat rekannya dalam posisi terancam, Briptu Agus Rahmadian mencoba melakukan tembakan peringatan ke atas sebanyak dua kali.

Mendengar tembakan tersebut, Agustino berbalik arah mengejar Briptu Agus Rahmadian dan membacok tangan kiri Briptu Agus Rahmadian sembari ingin merebut senjatanya, yang akhirnya dalam keadaan terdesak Briptu Agus melepaskan tembakan yang mengenai tubuh Agustino dan menyebabkan Agustino meninggal dunia.

BACA JUGA  Kabareskrim Polri Ingatkan Jajaran: Jangan Kita Bermasalah Gara-gara Masalah Orang

Sementara itu, akibat kejadian tersebut Briptu Agus Rahmadian mengalami dua luka sabetan sajam dibagian tangan kiri dan kaki kanan. Sedangkan sdr Conca mengalami luka di bagian kaki sebelah kiri akibat terkena tembakan rekloset/tembakan pantulan.

Iklan

Latest News

Program Pendidikan Muatan Lokal, Hendri Septa: Membangun Karakter Anak Minangkabau

Padang, Radar Berita Indonesia | H. Hendri Septa, B.Bus., MIB. Datuak Alam Batuah Calon Walikota Petahana Kota Padang menyatakan...

Artikel Lain Yang Anda Suka