Radar Berita Indonesia – Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Riau pada Jumat (25/4/2024), Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si, meninjau langsung Polsek Rumbai Pesisir, Polresta Pekanbaru.
Kunjungan tersebut menjadi momen penting ketika Kapolri memberikan penghargaan kepada personel Polri Aiptu Jimmi Farma yang menunjukkan dedikasi luar biasa, tidak hanya dalam tugas kepolisian, tetapi juga dalam kontribusi sosial.
Salah satu sosok yang mendapat perhatian khusus adalah Aiptu Jimmi Farma, Ps. Kasihumas Polsek Rumbai Pesisir.
Di luar tugasnya sebagai anggota kepolisian, Aiptu Jimmi Farma dikenal luas karena mendirikan dan mengelola Pondok Al-Qur’an Baitul Ihsan, sebuah pesantren yang memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Berlokasi di Jalan Kota Baru No. 91 A, Kampung Bandar, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, pondok pesantren tersebut kini membina sekitar 150 siswa tanpa memungut biaya.

Seluruh kegiatan operasional dijalankan secara ikhlas dengan semangat pelayanan sosial berbasis nilai keagamaan.
Atas dedikasinya, Kapolri memberikan penghargaan berupa kesempatan bagi Aiptu Jimmi Farma untuk mengikuti Sekolah Perwira.
Penghargaan ini menjadi simbol pengakuan atas peran anggota Polri sebagai agen perubahan sosial, tidak hanya penjaga keamanan, tetapi juga pelopor pendidikan dan kemanusiaan di tengah masyarakat.
“Keteladanan seperti ini diharapkan dapat menginspirasi personel Polri lainnya di seluruh Indonesia untuk terus hadir dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Kapolri.
Jejak Keteladanan Aiptu Jimmi Farma: Polisi, Guru, dan Pengabdi Masyarakat
Di balik seragam cokelat yang ia kenakan setiap hari, Aiptu Jimmi Farma menyimpan semangat pengabdian yang jauh melampaui tugas formalnya sebagai anggota Polri.
Saat malam menjelang dan rekan-rekan seprofesinya pulang ke rumah, Jimmi melangkah ke Pondok Al-Qur’an Baitul Ihsan tempat yang ia bangun dari niat tulus untuk memberdayakan anak-anak yang terpinggirkan oleh keadaan.
Pesantren yang ia dirikan di sudut Kampung Bandar, Kota Pekanbaru, itu kini menjadi rumah kedua bagi sekitar 150 anak. Mereka datang dari berbagai latar belakang, sebagian besar dari keluarga kurang mampu, bahkan ada yang anak yatim piatu.
Di tempat itu, bukan hanya ayat-ayat suci yang diajarkan, tetapi juga nilai-nilai kehidupan: disiplin, kasih sayang, dan keikhlasan berbagi.
“Kalau kita hanya menunggu segalanya sempurna, kita tak akan pernah mulai. Tapi kalau kita mulai dengan niat baik, pertolongan Allah akan datang dari arah yang tak disangka-sangka,” ujar Aiptu Jimmi suatu sore, saat ditemui di sela-sela aktivitas mengajar.
Seluruh biaya operasional pondok ditopang dari donasi masyarakat, dana pribadi, dan bantuan spontan dari para relawan. Tidak ada gaji, tidak ada keuntungan finansial. Yang ada hanya rasa syukur dan senyum anak-anak yang kembali menemukan harapan lewat pendidikan.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut sosok Aiptu Jimmi sebagai wujud nyata Polri yang Presisi berorientasi pada perlindungan, pelayanan, dan keadilan sosial. Dengan memberinya kesempatan mengikuti Sekolah Perwira, institusi memberikan jalan bagi pengabdian yang lebih luas.
Penulis: Dedi Prima Maha Rajo Dirajo.