Radar Berita Indonesia | Proses identifikasi korban ledakan amunisi tidak layak pakai atau bahan peledak kedaluwarsa di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih terus berlangsung.
Korban ledakan di Garut, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri yang dibantu oleh Biddokkes dan Paminal Polda Jawa Barat dilibatkan dalam proses ini guna memastikan identitas para korban ledakan amunisi di Garut.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menyatakan bahwa saat ini para korban sedang ditangani di RSUD Pameungpeuk. Ia menegaskan keterlibatan tim medis dan forensik dalam proses penanganan korban ledakan amunisi.
“Dari pihak kesehatan membantu penanganan korban. Kita identifikasi dari DVI, memberikan pelayanan jenazah, dan juga Biddokkes,” ujar Hendra, Rabu (14/5/2025).
Selain tim kesehatan dan DVI Polri, anggota Paminal Polda Jawa Barat juga diterjunkan ke lokasi kejadian untuk membantu pengamanan bersama personel Polres Garut.
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan bahwa personel kepolisian dan TNI masih bersiaga di sekitar lokasi ledakan untuk mencegah masyarakat mendekat ke area yang dinilai berbahaya.
“Pihak Polri terus berjaga di sekitar area ledakan agar masyarakat tidak memasuki TKP. Kami juga menyiagakan tenaga kesehatan dan tim DVI Polri untuk melayani informasi terkait korban,” kata Hendra.
Sementara itu, Kepala Seksi Sistem Informasi Manajemen RSUD Pameungpeuk, Yani, mengungkapkan bahwa dari total 13 korban dalam insiden ini, sembilan di antaranya telah berhasil diidentifikasi. Empat di antaranya merupakan anggota TNI, sementara lima lainnya adalah warga sipil.
“Yang sudah teridentifikasi ada 9 korban. Empat yang anggota (TNI) dan lima warga sipil,” jelas Yani.
Hingga berita ini diturunkan, proses identifikasi terhadap korban lainnya masih dilakukan oleh Tim DVI Polri. Aparat juga terus melakukan pengamanan ketat di sekitar lokasi ledakan untuk mengantisipasi potensi bahaya lanjutan.