Radar Berita Indonesia | Rekrutmen Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun Anggaran 2025 mengusung prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (BETAH) sebagai wujud komitmen Polri dalam mewujudkan proses seleksi yang adil dan berintegritas. Prinsip ini merupakan arahan langsung dari Kapolri Jenderal Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo.
Asisten Kapolri bidang SDM, Irjen Pol. Anwar, menyatakan bahwa rekrutmen jalur reguler Akpol merupakan strategi jangka panjang untuk mempersiapkan calon pemimpin Polri 30 tahun mendatang.
“Kita butuh perwira yang cerdas, kompeten, berintegritas, serta inovatif dan adaptif dalam menghadapi dinamika tugas-tugas kepolisian,” ujarnya, pada Jumat (18/4/2025).
Selain itu, rekrutmen ini diharapkan dapat mencetak perwira yang andal dalam analisis, pemecahan masalah, dan mampu berkolaborasi secara nasional maupun internasional demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Prinsip BETAH juga telah memenuhi standar internasional dengan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2015, sebagai bukti bahwa proses seleksi bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Tahapan Seleksi dan Komitmen Pengawasan
Proses seleksi Taruna dan Taruni Akpol 2025 dilakukan secara bertahap dan ketat, dimulai dari seleksi administrasi, pemeriksaan kesehatan, tes psikologi, tes akademik, hingga uji kemampuan jasmani dan wawancara.
Setiap tahapan diawasi langsung oleh pengawas internal dan eksternal guna memastikan prinsip BETAH diterapkan secara konsisten.
Irjen Pol. Anwar menekankan kepada seluruh Kepala Biro SDM Polda agar menjalankan proses rekrutmen ini dengan penuh tanggung jawab dan tidak sekadar menjadikannya formalitas.
“Prinsip BETAH bukan hanya slogan, tapi komitmen nyata dalam membangun kualitas SDM Polri yang profesional dan berintegritas,” tegasnya.
Peran Masyarakat dan Transparansi Publik
Sebagai bagian dari prinsip transparansi, masyarakat turut dilibatkan dalam pengawasan melalui mekanisme pelaporan pelanggaran (whistleblowing) dan keterbukaan informasi publik. Polri juga membuka akses bagi media untuk memantau proses seleksi di berbagai daerah.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyimpangan serta membangun kepercayaan publik terhadap institusi Polri, khususnya dalam proses kaderisasi kepemimpinan di tubuh kepolisian.
Transformasi Polri Menuju Organisasi Modern
Penerapan prinsip BETAH dan pemenuhan standar ISO dalam rekrutmen ini merupakan bagian dari visi transformasi Polri menjadi organisasi modern, adaptif, dan responsif terhadap tantangan zaman.
Ke depan, diharapkan para lulusan Akpol bukan hanya memiliki kecakapan teknis, tetapi juga kepemimpinan yang kuat dan kepekaan sosial tinggi.