Sumbawa, Radar BI | TNI berduka, almarhum Pratu Hamdan anggota TNI dari Satuan Yonif R 321/GT 13/1 Kostrad yang gugur saat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pos Yal, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada hari Senin (3/4/2023).
Almarhum Pratu Hamdan dikenal baik dan ramah dimata keluarga dan masyarakat di kampung halamannya di Dusun Krida, Desa Jamu, Kecamatan Lunyuk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
“Almarhum Pratu Hamdan adalah pemuda yg baik,” kata Masharuddin, Kepala Desa Jamu, pada hari Selasa (04/04/2023).
Kepala Desa Jamu Masharuddin menceritakan, bahwa almarhum Pratu Hamdan dikenal sebagai pemuda yang baik bagi keluarga dan ramah dengan warga dan almarhum menghabiskan masa sekolahnya di Kecamatan Lunyuk dari bangku sekolah dasar (SD) hingga sampai Sekolah Menengah Umum (SMU).
Tempat lahir di Krida, pada tanggal 07 – 01 – 1998. Almarhum Pratu Hamdan sekolah di SDN Krida, SMPN 2 Lunyuk, SMAN 1 Lunyuk.
Setelah tamat sekolah di Lunyuk, Pratu Hamdan lantas mengikuti tes masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan lulus tahun 2019. Lulus pendidikan TNI pada tahun 2019. Awal karier masuk TNI bertugas di Yonif Raider 321 Kostrad Galuh, Provinsi Jawa Barat, tuturnya Kades.
Lebih jauh Kepala Desa (Kades) menceritakan, almarhum Pratu Hamdan merupakan tiga bersaudara. Almarhum merupakan anak dari pasangan Abdul Hamid dan Rahma.
.
“Almarhum Pratu Hamdan merupakan tiga bersaudara, lelaki semuanya. Almarhum anak yang ke dua” katanya.
Saat ini, pihak keluarga di kampung halaman tengah menunggu kedatangan jenazah almarhum dari Timika Papua yang direncanakan tiba hari Rabu 5 April 2023.
Saat ini keluarga menggelar doa dan yasinan bersama tetangga di rumah menunggu kedatangan jenazah korban, tutup kades.
Sementara itu, Dandim 1607/ Sumbawa, Letkol Czi Alid Setiawan mengatakan jenazah Pratu Hamdan akan dipulangkan ke Sumbawa diperkirakan tiba di Sumbawa tanggal 5 April 2023.
Jenazah akan dikirim dari Timika Papua pukul 10.00 Wit ke Makassar. Kemudian dari Makasar diterbangkan ke Bali.
Dari Bali rencananya ke Sumbawa, karena tidak ada cargo maka diterbangkan ke Lombok. Dari Lombok langsung ke lunyuk ke rumah duka menggunakan mobil ambulan, pungkasnya.