BerandaPERISTIWABanjir Bandang Pegunungan Arfak: 7 Tewas, 12 Masih Dalam Pencarian

Banjir Bandang Pegunungan Arfak: 7 Tewas, 12 Masih Dalam Pencarian

Radar Berita Indonesia | Sebanyak 66 personel gabungan dari Polres Pegunungan Arfak 28 personil, Kodim 1218 Pegaf 13 personil, Basarnas 12 personel, BPBD provinsi Papua Barat 10 personil untuk pencarian korban banjir bandang.

BPPD Kabupaten Pegaf 3 personil dikerahkan dalam operasi pencarian dan evakuasi korban bencana banjir bandang yang terjadi di kawasan Kali Meyof, Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.

Kapolres Pegunungan Arfak Kompol Bernadus Okoka, hari ini pukul 08.00 WIT memimpin apel gabungan sebelum tim melakukan pencarian korban banjir bandang di lokasi terdampak.

BACA JUGA  Pengguna Kokain di Indonesia Meningkat, 6 Tersangka Dibekuk di Aceh dan Sumut

Dalam operasi hari ini, tim berhasil menemukan dan mengevakuasi enam korban banjir bandang.

Dari enam korban banjir bandang yang ditemukan, satu orang dikembalikan ke pihak keluarga dan lima korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk proses identifikasi.

Selanjutnya pukul 13.00 WIT proses pencarian terpaksa dihentikan sementara karena cuaca buruk dan potensi longsor susulan yang dapat membahayakan tim.

BACA JUGA  Kapolri Listyo Sigit Prabowo Puncak Perayaan Paskah Berlangsung Lancar dan Aman

Kapolres Pegunungan Arfak memerintahkan penarikan seluruh personel ke posko induk. Sebelumnya, satu korban telah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.

Dengan demikian, dari total 19 korban yang dilaporkan hilang, hingga hari ini sudah ditemukan enam orang.

Kapolres menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim gabungan yang telah bekerja keras di tengah keterbatasan fasilitas. Ia memastikan bahwa operasi pencarian hari kedua akan dilanjutkan besok pagi.

BACA JUGA  Luput dari Pengawasan Orang Tua, 3 Balita Tewas Tenggelam di Sungai Ranah Parak Rumbio

“Kami mengapresiasi semangat dan dedikasi seluruh personel gabungan. Meskipun cuaca dan kondisi medan cukup berat, semangat tetap terjaga. Pencarian akan kami lanjutkan esok hari,” ungkap Kapolres.

Sementara itu, Kabid Dokkes Polda Papua Barat Kombes Pol Iskandar, menyampaikan bahwa tim DVI (Disaster Victim Identification) telah disiagakan di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat untuk melakukan proses identifikasi terhadap jenazah korban.

“Mengantisipasi dengan kejadian korban hanyut di kabupaten Pegunungan Arfak, dengan cepat kami membentuk tim DVI saat ini sudah membuat posko mortem untuk kamar jenazah dan posko antemortem digunakan untuk menggali data korban semasa hidupnya dikaitkan dengan keluarga korban terdekat karena data yang dikirim kemungkinan dapat diidentifikasi secara visual,” ujar Kabid Dokkes.

BACA JUGA  Kaesang Resmi Jabat Ketum PSI, Muhaimin Iskandar Minta Partai Politik Waspada

“Mungkin saja tidak bisa diidentifikasi secara visual, mungkin saja kami tidak bisa identifikasi maka kami persiapkan tim DVI untuk verifikasi identitas dan fungsi keskamtibmas, kami berkordinasi dengan Karoops Polda Papua Barat dan lintas sektoral seperti Basarnas Provinsi PB dan stakeholder terkait,” tutup Kabid Dokkes.

“Kami telah menyiapkan tim DVI untuk melakukan identifikasi secara menyeluruh terhadap korban tanah longsor. Proses ini melibatkan pemeriksaan forensik, sidik jari, dan pencocokan data antemortem dari pihak keluarga korban,” ujar Kabid Dokkes.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Pol. Igantius Benny Ady Prabowo, mengatakan pihaknya menerjunkan 36 personil untuk membackup proses evakuasi dan identifikasi korban pasca longsor tersebut.

BACA JUGA  Lantik LPM Seberang Palinggam, Irwan Basir: Ketua LPM Harus Mampu Optimalkan Potensi di Kelurahan

“Proses identifikasi akan terus dilakukan seiring ditemukannya korban baru dalam operasi pencarian yang akan dilanjutkan esok hari,” ucap Kabid Humas.

Google News

Must Read
spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini