Indonesia, Radar BI | Musik tradisional adalah musik yang hadir dalam sebuah masyarakat dan diwariskan secara turun temurun. Untuk bisa memainkan alat musik tradisional, tentu tidak sembarangan.
Kata ‘musik’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘mousike’ yang diambil dari nama dewa yang terkenal dalam mitologi Yunani Kuno, yakni Mousa. Dewa yang memimpin seni dan ilmu. Jum’at, (21/07/2022).
Sedangkan kata tradisional berasal dari bahasa Latin, yaitu ‘traditio’ yang artinya suatu kebiasaan masyarakat yang dilakukan secara turun temurun.
Berdasarkan pengertian dua kata di atas, musik tradisional dapat diartikan seni musik dalam masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun.
Ada banyak sekali musik tradisional nusantara. Berikut ini beberapa contoh musik tradisional nusantara beserta daerah asalnya :
1. Gambang Kromong dari Betawi.
Awalnya musik tradisional gambang kromong menggunakan nada pentatonis (lima nada) dan alat-alat musik Tiongkok. Namun sekarang telah berkembang dengan memasukkan unsur-unsur alat musik modern.
Lagu-lagunya dinyanyikan oleh pasangan pria dan wanita, yang isinya bersifat sindiran jenaka.
2. Keroncong dari Jakarta.
Musik tradisional ini sebenarnya warisan atau setidaknya pengaruh jejak keberadaan bangsa Portugis. Namun oleh para pemusik bangsa Indonesia dikembangkan dengan memasukkan unsur-unsur alat musik tradisional misalnya gamelan, maka jadilah langgam Jawa.
3. Gong Luang dari Bali.
Musik tradisional ini hampir mirip gendhing Jawa, karena jenis alat musik dan nada suaranya serupa meskipun tidak sama. Citarasa gong luang lebih meriah dibanding gendhing Jawa.
4. Karang Dodou dari Kalimantan Timur.
Musik tradisional ini tergolong musik tradisi yang digunakan dalam upacara adat kelahiran, yaitu untuk mengiringi pembacaan mantra-mantra saat pemberian nama bayi.
5. Angklung Buhun dari Kanekes di Jawa Barat.
Musik tradisional ini juga tergolong musik tradisi masyarakat Baduy yang dimainkan untuk mengiringi tarian musim tanam.
6. Tabuh Salimpat dari Jambi.
Musik tradisional ini menggunakan kerenceng, gambus dan rebana.
7. Huda dari Minangkabau.
Musik tradisional bernuansa Islami ini unik, karena terdiri dari tiga jenis musik serupa namun berlainan, termasuk di dalamnya Salaulaik Dulang. Salaulaik merupakan musik asli Tanah Minang, Sumatera Barat.
8. Kombi dari Papua.
Musik tradisional bersuara gendang ini tidak menggunakan tifa, melainkan bambu berlobang yang diberi tali sayatan rotan. Dari arti katanya sebenarnya alat musik petik, namun cara memainkannya ditepuk.
Musik tradisional ini digunakan untuk hiburan dan upacara adat.
9. Cilokak dari Lombok.
Musik tradisional ini menggunakan beberapa alat musik, antara lain drum, biola, seruling, gambus, gong, dan lain-lain.
10. Krumpyung dari Yogyakarta/Jawa Tengah.
Musik tradisional ini menggunakan alat musik dari bambu, yaitu semacam angklung yang nada suaranya seperti gambang dan gong bumbung tiup.
Krumpyung dimainkan bersama musik tradisional lainnya yaitu gejog lesung. Gejog lesung adalah suara menumbuk padi berirama, biasa untuk mengiringi nyanyian vokal berupa tembang-tembang.