Jokowi Tingginya Angka Pernikahan Dini Indonesia

171
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangannya setelah membuka Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta, pada hari Rabu (25/01/2023). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keterangannya setelah membuka Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta, pada hari Rabu (25/01/2023). (Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Jakarta, Radar BI | Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya kesiapan lahir dan batin sebelum menikah untuk mencegah permasalahan gagal tumbuh (stunting).

Jokowi menyampaikan hal tersebut kepada awak media sebagai respons atas tingginya angka pernikahan dini di sejumlah daerah di Indonesia.

“Masalah stunting itu juga masalah mengenai bagaimana kita menyiapkan prahamil, dan saat hamil, penting.

BACA JUGA  Soal Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati, Ini Respons Aa Gym dan MUI Bandung

Sehingga yang namanya pernikahan itu harus dilihat bahwa mereka yang mau nikah betul-betul siap, siap lahir dan batin,” ucap Presiden Jokowi setelah membuka Rakernas Program Banggakencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023, di Auditorium BKKBN, Jakarta, pada Rabu, 25 Januari 2023.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya menjaga kesehatan prahamil dan saat hamil. Presiden menilai bahwa penyelesaian permasalahan stunting saat anak masih di dalam kandungan akan lebih mudah.

BACA JUGA  Polda Metro Jaya Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu 5,9 Kg dari Pekanbaru

“Jangan sampai mau nikah ada anemia—kurang darah, itu nanti kalau hamil, kalau ini enggak diselesaikan, waktu hamil anaknya menjadi stunting, penyelesaian setelah lahir itu lebih sulit, akan lebih mudah diselesaikan pada saat anak masih berada dalam kandungan,” tutur Kepala Negara.

Sumber: BPMI Setpres.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini