Sleman, Radar BI | Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal ambisi Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 usai keputusan FIFA membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Tanah Air.
Jusuf Kalla menilai keputusan FIFA dilatarbelakangi hilangnya kepercayaan imbas sikap Indonesia yang tak mampu menjaga komitmen usai ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 sejak jauh-jauh hari.
“Saya juga bingung juga bagaimana caranya (memulihkan kepercayaan), kalau untuk menjaga komitmen ya penuhi komitmen. Tapi ini butuh waktu lama, padahal kita lagi sedang melamar untuk pelaksanaan Olimpiade (2036),” kata Jusuf Kalla di Masjid Kampus UGM, Sleman, pada hari Jumat (31/3/2023) malam.
Jusuf Kalla berujar, niatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 dan Olimpiade 2036 muncul usai Indonesia mengukir reputasi lewat penyelenggaraan event olahraga akbar skala internasional yaitu Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
“Nah kita melamar jadi pelaksana Olimpiade, melamar jadi pelaksana World Cup. Setelah itu kita percaya diri, ini dirusak oleh karena kita tidak menjalankan komitmen,” tutur JK.
Bagi JK, pembatalan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah segala persiapan dilakukan ini adalah pembelajaran untuk Indonesia agar terus menjaga komitmennya.
“Ya semua kecewa, semua sedih, mari kita bangun, dengan baik kebersamaan ke depan,” pungkasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan pemerintah berambisi menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Selain itu Indonesia juga berencana menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 bersama sejumlah negara ASEAN lainnya.
Namun, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan impian untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 dan Olimpiade 2036 bukan fokus pemerintah saat ini. Terlebih Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 karena polemik penolakan timnas Israel.
“Saya rasa hari ini kita jangan berpikir terlalu jauh dengan mimpi-mimpi 2034, ada Piala Dunia, ada Olimpiade yang kemarin juga di G20 disampaikan antara Presiden IOC Thomas Bach dan Indonesia,” kata Erick di Kantor Presiden, Jakarta, usai bertemu dengan Jokowi, Jumat (31/3).
Lebih lanjut, Erick mengaku ingin lebih dulu fokus menyelesaikan permasalahan Indonesia yang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan menghadapi sanksi FIFA.
Erick fokus menyelesaikan dua instruksi yang diberikan Presiden Jokowi. Pertama, Erick diminta untuk membuat peta biru transformasi sepak bola Indonesia.
Kedua, Erick diperintahkan untuk kembali melakukan pembicaraan dengan FIFA agar Indonesia tidak dikucilkan dari sepak bola dunia. (tim/isn)
Sumber: CNN Nasional.