Ketua KSLI Angkat Bicara: Akan Boikot Seluruh Supir Logistik Keluar Masuk Banyuwangi

0
28
Radar BI | Ketua sopir konfederasi sopir logistik Indonesia (KSLI) Hijrotul Hadi angkat bicara. Sepertinya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi kurang mendukung pemulihan ekonomi nasional (PEN) Pemkab Banyuwangi dan hanya memikirkan hal – hal kecil seperti keberatan menyiapkan Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk antigen gratis.

“Padahal jelas dampaknya sangat besar bagi kami supir logistik dan bagi pemulihan ekonomi nasional”ujar Ketua KSLI yang akrab disapa Hadi, Minggu (5/12/2021).

“Entahlah mas, kami sudah tidak mau memberi masukan ataupun apa mas. Percuma, Pemkab Banyuwangi belom ada respon atas apa yang kami alami saat ini. Namun yang pasti, kami siap mogok nasional se-Banyuwangi bahkan akan boikot seluruh supir logistik yang akan keluar masuk Banyuwangi, ”tegas Hadi.

Menurut Hadi, Pemkab Banyuwangi tekesan tutup mata dan telinga. Bahkan pihaknya akan membaikot seluruh sopir logistik yang akan keluar masuk Banyuwangi.

BACA JUGA  Kelabui Petugas, Penghuni Lapas Banyuwangi Pesan Paket Sabu di Dalam Bola Tenis
BACA JUGA  Jokowi Apresiasi Potensi Pangan Kepulauan Tanimbar Diserap Lokal

Radar Berita Indonesia

Lanjut dia, hal ini diduga akibat dari ketidakmampuan Pemkab Banyuwangi menyediakan nakes untuk pelayanan rapid test gratis. Jelas akan menimbulkan kemacetan dan logistik malam, “akan terhenti karena tidak mendapat pelayanan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Banyuwangi Dwi mengatakan, adanya rapid test tersebut pihaknya sudah sharing dengan Pemkab Banyuwangi. Sedangkan untuk alat tes antigen suport dari Kementerian Perhubungan dan Penguji Tenaga Kesehatan dari relawan nakes dan Nonnakes Pemkab Banyuwangi.

“Sedang diikhtiarkan mencari tambahan relawan nakes untuk menfasilitasi awak logistik secara penuh”, ucapnya.

BACA JUGA  Penghargaan Pelayanan Prima 2020, Polresta Padang Dapat Kategori Sangat Baik
BACA JUGA  Dinas Sosial Sumbar Serahkan Bantuan Korban Kebakaran di Balai Baru

Lebih lanjut, Dwi menyampaikan rapid tes sudah di gelontorkan sejak bulan yang lalu berjumlah 43.000 alat tes antigen. Sedangkan tenaga kerja terdapat 3 shift masing – masing 5 nakes “pukul 07.00 – 14.00, pukul 14.00 – 23.00; 23.00 – 07.00 WIB,”pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini