Senin, Januari 13, 2025
No menu items!

Rang Tanjuang Berduka, Erianto: Jadikanlah Kematian Ini Suatu Pelajaran Bagi Kita

Must Read
Sumbar, Radar BI | Tokoh masyarakat Kuranji Erianto melayat ke rumah duka Almarhum Bastian Toni (berusia 49 tahun) yang berlokasi di Lapau Banjuang, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, pada hari Sabtu (6/01/2023) Pagi.

Erianto mengatakan, sesungguhnya kehidupan dan kematian itu sudah ditentukan oleh sang pencipta. Akhir dari kehidupan adalah kematian dan itu akan ditempuh oleh setiap makhluk yang ada di atas dunia ini.

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, sesungguhnya kita semua datang dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Kematian adalah akhir dari perjalanan hidup kita di atas dunia.

BACA JUGA  Gubernur Sampaikan Belasungkawa, Dinsos Sumbar Salurkan Bantuan dan Rekomendasikan Santunan Untuk Ahli Waris Korban Hanyut di Padang Sarai

Apa yang ada di depan kita ini, suatu saat nanti juga akan kita alami, ujarnya Erianto sosok dermawan ini kepada Radar Berita Indonesia, Sabtu (6/01/2023) Siang.

Tokoh masyarakat Kuranji Erianto melayat ke rumah duka Almarhum Bastian Toni (berusia 49 tahun) yang berlokasi di Lapau Banjuang, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, pada hari Sabtu (6/01/2023) Pagi.
Tokoh masyarakat Kuranji Erianto melayat ke rumah duka Almarhum Bastian Toni (berusia 49 tahun) yang berlokasi di Lapau Banjuang, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, pada hari Sabtu (6/01/2023) Pagi.

Lebih lanjut, Erianto menyampaikan hari ini kita yang datang ke rumah duka ini, mungkin besok orang yang akan datang melayat ke rumah kita. Kapan masanya, hanyalah Allah SWT yang mengetahuinya.

Karena kematian adalah pasti buat kita, maka jadikanlah kematian itu suatu pengingat dalam kehidupan di atas dunia kalau kita tidak selamanya menghuni alam dunia ini dan ada saatnya kita meninggalkannya, tuturnya.

BACA JUGA  6 Pilihan Obat Asam Lambung Untuk Meredakan Gejala

Selain itu, Erianto menyampaikan “Wakafabilmauti wa idzho”. Cukup kematian itu menjadi pengingat bagi manusia. Jadi pelajaran bagi kita kalau suatu saat nanti kita juga akan mati.

Dan persiapkan diri kita terhadap bekal yang akan kita bawa nantinya yaitu dengan memperbanyak amal ibadah selama kita diberi kehidupan di atas dunia ini.

Permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum dan mengingatkan kepada seluruh anak almarhum untuk selalu mendoakan orang tuanya, ujarnya.

BACA JUGA  Korban Tewas Akibat Terinjak dan Kekurangan Oksigen

Erianto juga mengatakan, almarhum hidup sudah berusia 49 tahun dan bergaul dengan kita. Selama itu, tentu ada kesalahan yang telah diperbuat dan untuk itu kewajiban kita memaafkannya.

Karangan Bunga
Karangan Bunga

Kepada seluruh anak, untuk selalu mendoakan orang tuanya. Karena doa seorang anak yang shaleh telah dijanjikan oleh Allah SWT sebagai amalan yang tak pernah putus walau dia sudah meninggal.

Almarhum Bastian Toni meninggal dalam usia 49 tahun dalam keadaan sait dan meninggalkan 2 orang anak dan dikebumikan di pandan kaburan kaum suku tanjuang di Gunung Sarik, pungkasnya. (DP)

Iklan

Latest News

Studi Tiru dan Sinergi, Erianto: Langkah Strategis Muslimah Grup dan Konveksi Mahmuda

Radar Berita Indonesia | Kunjungan rombongan Konveksi Muslimah Grup ke Konveksi Mahmuda pada hari Minggu, 10 Januari 2024, di...

Artikel Lain Yang Anda Suka