Rocky Gerung Menduga Anies Baswedan Akan Sering Dipanggil KPK Jelang Pilpres 2024

111
Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan tak mungkin melenggang dengan mudah menjadi peserta pemilihan presiden tahun 2024. (Poto: Malang Times).
Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan tak mungkin melenggang dengan mudah menjadi peserta pemilihan presiden tahun 2024. (Poto: Malang Times).
Jakarta, Radar BI | Pengamat politik Rocky Gerung menduga Anies Baswedan akan sering dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelang pemilihan presiden (Pilpres) republik Indonesia pada tahun 2024 nanti.

Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan tak mungkin melenggang dengan mudah menjadi peserta pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024. Menurutnya, Anies akan dijegal lewat kasus hukum.

“Kalau isu elektabilitas Anies akan naik terus, enggak mungkin enggak. Tinggal kita hitung berapa kali Anies akan dikeluarin sprindiknya,” kata Rocky Gerung pada diskusi publik refleksi 5 tahun kepemimpinan Anies Rasyid Baswedan di DKI Jakarta secara virtual, pada hari Jumat (23/9/2022).

“Pasti setiap minggu nanti akan dipanggil soal inilah soal itulah. BPK baru kasih laporan ini, akuntansi nol koma sekian persen,” imbuhnya.

Rocky menyarankan relawan Anies tak perlu khawatir dengan hal itu. Menurut Rocky, Anies hanya perlu menganggap hal tersebut sebagai ujian.

BACA JUGA  Gelapkan Dana Nasabah Rp.1,2 Miliar, Kejati Jatim Tahan Mantan Marketing Bank MNC

Rocky menganggap Anies perlu memanfaatkan momen. Salah satunya memanfaatkan sorotan media massa setiap ia diperiksa KPK. Dengan demikian, publik akan teralihkan dari isu korupsi yang dilekatkan kepadanya.

“Usahakan Anies tiga kali seminggu dipanggil KPK supaya setiap tiga [kali satu] minggu dia kasih kuliah ke pers, namanya hidup terus. Jadi, manfaatkan jebakan lawan itu sebagai tempat untuk menghasilkan perubahan,” ujarnya Rocky dikutip dari CNN Indonesia.

Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan tak mungkin melenggang dengan mudah menjadi peserta pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024
Rocky Gerung mengatakan, Anies Baswedan tak mungkin melenggang dengan mudah menjadi peserta pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2024.

Sebelumnya, Anies Baswedan sempat dipanggil KPK pada 7 September lalu. Dia diminta keterangan oleh KPK yang tengah melakukan penyelidikan atas program Formula E yang digagas Pemprov DKI Jakarta.

Dilansir dari WowKeren, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya pun telah memulai pendalaman terkait dugaan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E. Kini KPK pun memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

BACA JUGA  Polri: Evakuasi Warga Prioritas Utama Penanganan Banjir di Jadetabek

Anies mengaku bahwa ia dipanggil oleh KPK pada Rabu (7/9/2022) besok. Adapun pemanggilan ini bertujuan untuk meminta keterangan dari Anies terkait dugaan korupsi Formula E oleh PT. Jakarta Propertindo (Jakpro).

“Iya betul, saya menerima surat pemanggilan untuk dimintai keterangan oleh KPK pada hari Rabu, tanggal 7 September pagi,” ujar Anies saat menghadiri seremoni penurunan mandiri kabel udara oleh Penyedia Jaringan Utilitas dalam Sarana Jaringan Uktitas Terpadu di Mampang Praparat, Jakarta Selatan, Senin (5/9).

Anies lantas mengatakan bahwa ia akan datang dan membantu untuk menjelaskan seluruhnya mengenai permasalahan dugaan korupsi di ajang balap mobil listrik tersebut. Menurutnya, hal ini perlu dilakukannya agar bisa membuat semua permasalahan menjadi lebih terang.

BACA JUGA  Polda Sumsel Musnahkan 3,5 Kg Sabu dan 87 Butir Pil Ekstasi Asal Aceh

Meski begitu, Anies mengatakan bahwa kapasitasnya bukan lah sebagai saksi, melainkan hanya akan memberikan keterangan di lembaga antirasuah. “Hanya memberi keterangan, gitu aja, terkait Formula E, enggak ada keterangan, hanya begitu saja,” ungkap Anies.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengeluarkan uang ratusan miliaran rupiah untuk menyelenggarakan Formula E hingga tiga tahun ke depan. Ia mengatakan pembayaran proyek tidak seharusnya melewati masa jabatan pejabat.

Alex lantas menyatakan bahwa KPK saat ini tengah menyelidiki hal tersebut. KPK juga menegaskan bahwa penyelidikan kasus dugaan korupsi ajang balap mobil listrik internasional Formula E oleh Jakpro itu belum dihentikan dan masih berjalan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini