Radar BI, Palembang | Diduga tidak adanya safety first dan Herman Sawiran (berusia 41 tahun) meninggal dunia akibat tersedot mesin pompa PDAM Tirta Musi Palembang kedalaman 11 meter di jalan Pangeran Ratu tepian Sungai Ogan kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring, Palembang.
Kecelakaan kerja tersebut terjadi pada hari Minggu (12/12/2021) pada pukul sekira 15.00 wib, korban Herman Sawiran dalam kesehariannya berkerja sebagai penyelam menggunakan oksigen kompresor dan selang sepanjang 100 meter.
Saat awak media menjumpai kediaman korban di Pangeran Sidoing Kenayan, Kelurahan 36 ilir, Kecamatan Gandus, RT.28/RW.04, Palembang pada hari Minggu tanggal (19/12/2021), Bahusin (berusia 53 tahun) ayah korban mengungkapkan bahwa masalah ini sudah bagian dari cobaan dan dia hanya bisa pasrah.
“Kronologi kejadiannya, pada hari Minggu pada tanggal (12/12/2021) kami dapat borongan untuk memasang mesin pompa PDAM didalam sungai. Kami berkerja orang 4 dan yang memasang mesin pompa tersebut Taswin (berusia 51 tahun) mertua anak saya Herman Sawiran (Korban),” ungkap Bahusin.
“Setelah mesin pompa sudah terpasang saya suruh anak saya (korban) cek lagi untuk memastikan bahwa mesin tersebut terpasang dengan pas. Pada saat itu yang memegang selang oksigen kompresor anak saya Acep (berusia 28 tahun) anak kelima dari 7 saudara,” jelas Husin nama panggilan sehari hari.
Sementara Acep (berusia 28 tahun) adik korban (Herman Sawiran) mengatakan,”waktu saya pegang selang terasa kencang seperti ada yang nariknya di dalam sungai setelah di cek ternyata selang tersebut putus dan saya langsung terjun ke sungai dengan kedalaman 11 meter untuk menyelamatkan kakak saya,” jelas Acep.
Dan saya merasakan pipa PDAM didalam sungai bergertar sangat kuat, saya langsung keluar dari permukaan sungai untuk meminta tolong kepada satpam untuk mematikan mesin pompa air PDAM, setelah itu mertua kakak saya menyelam untuk menyelamatkan kakak saya yang tersedot mesin pompa air PDAM.
“Kakak saya (korban) ditemukan tewas dengan tubuh terpotong akibat tersedot pompa air PDAM Tirta musi dari pinggang sampai ke kaki yang masih utuh yang didapatkan Taswin mertua kakak saya, dan sebagian tubuh korban dari pinggang sampai keatas belum ditemukan,” ujar Acep.
“Mesin pompa air yang kami pasang kedalam sungai seberat 3 ton,” tutup Acep.
Yang tidak habis pikir, kok pihak PDAM tidak mematikan mesin sedot airnya disaat ada pihak yang mengerjakan pekerjaan pipa air tersebut.
Kapolsek Sebrang Ulu (SU) I Kompol Firdaus SH saat bersama wartawan meninjau tempat kejadian perkara membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Kejadian ini sudah satu Minggu yang lalu, tetapi kejadian ini tidak di laporkan kepada pihak yang berwajib,” ujar Firdaus.
“Karna laporan baru masuk, dan akan kita proses segera” ungkap Kapolsek SU I dengan tegas saat di hubungi melalui Aplikasi WhatsApp.
Andi Wijaya Dirut PDAM Tirta Musi Palembang saat di konfirmasi awak media melalui pesan whatsApp pribadinya dengan no 08127139XXX mengatakan,” Mohon maaf saya tidak bisa berkomentar, Karena pekerjaan tersebut bukan dalam wewenang PDAM,” singkatnya dikutip dari media portalindonesia (Suherman)