Jumat, September 13, 2024
No menu items!

Harga Beras Sentuh Rp 16.000 Per Kilogram

Must Read
Jakarta, Radar BI | Harga beras nasional di seluruh wilayah Indonesia belakangan mengalami peningkatan. Dikutip dari situs Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium per Selasa (20/2/2024) rata-rata mencapai Rp 16.160 per kg, sedangkan beras medium Rp 14.120 per kg.

Aceh menjadi provinsi di Indonesia dengan harga beras terendah, yakni Rp 14.610 per kg. Sementara beras termahal dijual di Papua Pegunungan seharga Rp 23.800 per kg.

BACA JUGA  Wanita Cantik Tilap Ratusan Juta Janjikan Masuk Karyawan PT Ajinomoto

Padahal harga eceran tertinggi (HET) beras medium ditetapkan sebesar Rp 11.800 per kg dan Rp 14.800 untuk beras premium.

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, ada sejumlah upaya yang akan dilakukan untuk mengatasi kenaikan harga beras dalam negeri. Menurutnya penyaluran bantuan pangan perlu dilakukan untuk meredam kenaikan harga beras saat ini.

“Bantuan pangan yang sangat efektif meredam kenaikan harga (beras), meski belum menurunkan harga,” ujarnya dikutip dari Kompas, Rabu (21/2/2024).

BACA JUGA  Diabetes Penyebab Kematian Tertinggi ke-3 di Indonesia, Apakah Bisa Sembuhkan?

Selain itu, Ketut menjelaskan, penghentian bantuan pangan pada awal Februari 2024 berdampak pada kenaikan harga beras di beberapa wilayah. Oleh karena itu, lanjutnya, harga beras dapat lebih stabil sepanjang ada bantuan pangan yang diberikan ke masyarakat.

Stabilisasi pasokan beras Selain penyaluran bantuan pangan, Bapanas juga tengah memasifkan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk menjaga harga dan pasokan beras.

“Tengah dimasifkannya distribusi beras medium oleh Perum Bulog bulan Februari ini ke pasar-pasar tradisional,” lanjut dia.

BACA JUGA  Lurah Penambongan Purbalingga Diperiksa Terkait Dugaan Pungli

Tak hanya ke pasar tradisional, pihaknya bersama Perum Bulog juga sedang menyalurkan distribusi beras ke ritel-ritel modern. Langkah ini dilakukan untuk memastikan beras-beras dengan HET tersedia di pasar modern maupun pasar tradisional.

Pengawasan dan Gerakan Pangan Murah Ketut menuturkan, Bapanas melalui pemerintah kota/kabupaten juga akan mengadakan Gerakan Pangan Murah di sejumlah daerah.

“Ini relatif sangat mengerem kenaikan harga. Di samping itu, dengan adanya Gerakan Pangan Murah, konsumen juga dapat memeroleh harga barang yang wajar,” ungkapnya.

BACA JUGA  Pemko Wujudkan Lebaran yang Aman Dan Nyaman di Padang

Pihak Bapanas melalui Satuan Tugas (Satgas) Pangan juga melakukan pengawasan untuk memastikan pelaksanaan program-program tersebut berjalan dengan baik.

Namun, program yang dilakukan baru sebatas meredam kenaikan, bukan menurunkan harga beras.

Penyebab harga beras belum turun

Kondisi ini terjasi lantaran harga gabah kering panen (GKP) masih tinggi, yakni sekitar Rp 7.000 per kg dan harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 8.500 per kg.

BACA JUGA  Pelantikan Pengurus PAC Pemuda Pancasila di Pacet, Berikut Ini Pesan Wakil Bupati Cianjur

Menurutnya, tingginya harga gabah disebabkan oleh jumlah produksi dari petani masih sedikit. Selain itu, ongkos sewa lahan sawah dan biaya tenaga kerja juga meningkat. Kondisi tersebut diperparah dengan harga bibit dan pupuk yang mengalami kenaikan.

“Petani kita, di Grobogan kemarin, kena hujan dan banjir. Ini kan produksi mereka terganggu. Dengan kondisi seperti itu, berdampak pada harga di tingkat petani,” lanjutnya.

Target turun awal Maret

BACA JUGA  Bangun Sinergi, Gubernur Sumut Silaturahmi Bersama Insan Pers

Untuk itu, Bapanas memasang target harga beras dapat turun sekitar dua minggu lagi atau tepatnya pada awal Maret 2024. Mudah-mudahan di bulan Maret ada produksi beras surplus. Kita berharap berangsur-angsur turun harga GKP nya, sehingga otomatis harga beras turun, ungkapnya.

Dia menjelaskan, penurunan harga ini dapat dicapai karena produksi beras pada Maret akan bertambah, serta adanya penyaluran beras dari Perum Bulog disalurkan ke pasar modern dan tradisional.

Namun, Ketut mengimbau, pemerintah dan pelaku usaha perlu mengendalikan stok beras agar harganya tidak turun drastis bulan depan.

Hal ini perlu dilakukan agar petani tetap mau menanam padi. Dia juga memastikan, pasokan beras di wilayah Indonesia akan mencukupi kebutuhan masyarakat jelang lebaran, usai lebaran, dan akhir tahun.

BACA JUGA  Polri Ungkap Penyelundupan Baju Impor ilegal 17 Kontainer di Tarakan

Sumber: Kompas.

Iklan

Latest News

LSM Penjara Indonesia PAC Cigugur Gelar Gotong Royong Untuk Kebersihan dan Solidaritas Lingkungan

Kuningan, Radar Berita Indonesia | LSM Penjara Indonesia PAC Cigugur laksanakan kegiatan kerja bakti. Guna menciptakan lingkungan bersih, Ketua LSM...

Artikel Lain Yang Anda Suka