Radar Berita Indonesia |
Warga Batuceper, Tangerang, Banten, digemparkan oleh penemuan mayat seorang pria tanpa identitas yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan, terbungkus karung dan dibuang ke saluran air di Jalan Daan Mogot, Selasa (22/4/2025).
Polisi yang menerima laporan penemuan mayat yang terbungkus karung dari masyarakat. Polisi langsung melakukan penyelidikan dan hasil autopsi dari Tim Kedokteran Forensik RSUD Kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa korban mengalami luka berat akibat kekerasan benda tumpul dan tajam.
Dalam penemuan mayat tersebut terdapat luka terbuka ditemukan di bagian kepala, rahang kanan dan kiri, serta dahi sebelah kiri. Korban juga mengalami luka memar di leher, pipi, tangan kanan, dan jari-jarinya.
“Dari hasil sementara penemuan mayat, ada tanda-tanda kekerasan dari benturan benda tumpul dan tajam. Tapi untuk lebih lengkapnya, kami masih menunggu hasil final autopsi,” ujar Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, Rabu (23/4).
Berdasarkan penyelidikan intensif, polisi berhasil menangkap pelaku berinisial N alias R (23 tahun) pada Rabu sore (23/4), sekitar pukul 16.00 WIB di kawasan Penunggangan Utara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
“Pelaku atas nama N alias R, usia 23 tahun,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangan persnya, Kamis (24/4).
Identitas korban akhirnya berhasil diungkap pada Kamis (24/4). Korban diketahui bernama Al Bashar (33), warga Dusun Sugiwaras, Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan.
Kepastian identitas diperoleh setelah keluarga korban mengenali ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan, termasuk celana jeans dan ikat pinggang milik adiknya.
“Untuk memastikan jasad itu adalah Al Bashar, saya bersama Maysaroh (ibu korban), Mat Kaisar (adik korban), dan Dahlena (bibinya) berangkat ke Tangerang dini hari tadi, didampingi anggota DPRD Lampung Selatan, Agus Sartono,” ujar Kepala Dusun Sugiwaras, Mardiono alias Kandek.
Al Bashar diketahui merantau ke Tangerang dan bekerja di sebuah konveksi untuk menghidupi keluarganya. Kepergiannya secara tragis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.
Sementara itu, penyidik masih mendalami motif pembunuhan serta hubungan antara korban dan pelaku. Kasus ini menambah deretan kekerasan ekstrem di wilayah Jabodetabek yang menuntut perhatian serius dari aparat penegak hukum dan masyarakat luas.