Terharu, Anak Sopir Angkot Jadi Lulusan Polisi dengan Nilai Tertinggi

124
Momen haru saat Andi Sonjaya berfoto dengan sang ayah yang diketahui berprofesi sebagai sopir angkot di Kota Bandung.
Jabar, Radar BI | Sebuah video yang viral beredar di sosial media (Medsos) memperlihatkan seorang ayah bangga sekaligus haru melihat anak lelakinya lulus menjadi anggota polisi dengan nilai terbaik.

Dalam video tersebut terlihat, sang ayah tampak mengenakan jas abu-abu gelap dipadu kemeja kotak-kotak dan kopiah berwarna hitam. Sementara sang anak terlihat berdiri tegak di samping ayahnya sambil memegang buket bunga.

Momen haru tersebut terekam saat penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara (Diketuk) Polri Gelombang I Sekolah Pendidikan Negara (SPN) Polda Jawa Barat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada hari, Kamis (7/7/2022) pagi.

BACA JUGA  Pembuatan Sertifikat Tanah Dengan PTSL Gratis, Berikut Syaratnya dan Prosedurnya
BACA JUGA  Kejagung Tahan 13 Tersangka Dugaan Korupsi Timah di Babel

Diketahui, anak tersebut bernama Andi Sonjaya, pria kelahiran Bandung 14 Agustus 2001 asal Jalan Emong, Kelurahan Burangrang, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

Istimewanya lagi adalah, Andi Sonjaya merupakan anak sopir angkutan umum (angkot) yang lulus dalam Diktukba Polri Gelombang I Tahun 2022 SPN Polda Jawa Barat dengan nilai tertinggi.

Mohon maaf pak, ini bicara kami ya mungkin campur aduk. Karena maklum pak, kami ini orang tua Andi sopir angkot jurusan Elang-Cadas (Cicadas).

BACA JUGA  Tidak Puas Dengan Pelayanan Polisi atau Perilaku Anggota Polri, Laporkan Segera
BACA JUGA  Polri Siapkan Penempatan Personel di Ibu Kota Baru Kalimantan Timur

Kami ini merasa bangga sekali ternyata anak sopir angkot bisa jadi polisi. Bisa alhamdulillah, tutur sang ayah saat memberikan sambutan sambil memeluk anaknya Andi yang masih berdiri tegap di sebelah kiri.

Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen. Pol. Drs. Suntana, M.Si berpesan kepada para polisi muda yang resmi menyandang pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda) itu agar mereka menjadi polisi humanis dan menghormati hak asasi manusia (HAM).

Kapolda Jabar mengatakan pendidikan dan pelatihan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang I tahun anggaran 2022 diselenggarakan di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan), Pusat Pendidikan Brigade Mobil (Pusdik Brimob), Pusat Pendidikan Polisi Air (Pusdik Polair) Lemdiklat Polri, dan 29 SPN polda.

BACA JUGA  Kapolda Sumut Irjen. Pol. R.Z. Panca Putra Simanjuntak Disambut Tarian Etnis Khas Daerah
BACA JUGA  BNPT: Simpatisan Organisasi Teroris di RI Capai 17 Ribu Orang

“Jumlah siswa Diktukba Polri Reguler Tahun 2022 di SPN Polda Jabar berjumlah 569 orang,” katanya Irjen. Pol. Drs. Suntana.

Menurutnya, dengan berakhirnya program pendidikan pembentukan ini, maka Polda Jabar telah menghasilkan 12.240 personel Polri, terdiri atas 11.936 Polisi laki- laki dan 304 Polisi wanita.

“Jumlah tersebut terbagi ke dalam 9.997 Bintara Polri tugas umum, 497 Bintara Brimob, 1.606 Tamtama Brimob, dan 140 Tamtama Polair,” sebutnya.

BACA JUGA  KPK Pindahkan 10 Anggota DPRD Muara Enim ke Rutan Kelas 1 A Palembang
BACA JUGA  Kejagung Tahan 13 Tersangka Dugaan Korupsi Timah di Babel

Dengan penambahan personel Polri ini, Kapolda Jabar pun berharap, kinerja dan kemampuan Polri ke depan semakin meningkatkan dalam menjalankan tugas dan fungsi, dalam menjaga dan memelihara keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), menegakkan hukum, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

Saat ini adalah era demokratisasi. Alam demos dan cratos di mana kekuasaan di tangan rakyat dan rakyat, adalah pemegang kekuasaan tertinggi di negeri ini.

Untuk itu Polri bukan sekadar dituntut mendapatkan kepercayaan dari rakyat (public trust), tetapi lebih dari itu, tingkat kepercayaan rakyat harus tinggi kepada polisi (public confidence), kata Kapolda Jabar.

BACA JUGA  Isu Jokowi Bergabung ke Golkar, Jusuf Kalla: Ada Aturannya
BACA JUGA  Korban Pembunuhan Istri Siri di Depok, Pelaku Sempat Cekcok Soal Jual Diri

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo menambahkan, Andi merupakan salah satu bukti bahwa siapa saja memiliki kesempatan yang sama untuk masuk ke dalam institusi Polri.

“Ini menunjukkan bahwa kami melakukan recruitment atau seleksi itu dengan cara yang objektif, jadi siapapun punya peluang untuk masuk. Ini salah satunya (anak sopir angkot),” tegas Ibrahim, Jumat (8/7/2022).

Ibrahim pun mengklaim bahwa proses seleksi dilakukan secara bersih dan transparan. Mekanisme ini memang tanpa menggunakan uang, betul-betul bersih dan transparans, pungkasnya Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini