Minggu, Januari 26, 2025
No menu items!

Terjaring Razia, 3 Orang LGBT Positif HIV di Bukittinggi

Must Read
Sumbar, Radar BI | Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang ditangkap Satpol PP Kota Bukittinggi 4 orang positif terkena penyakit HIV.

Dalam hal ini, Wali Kota Bukittinggi H.Erman Safar mengungkapkan hal mengejutkan dalam penangkapan 4 orang LGBT oleh Satpol PP dalam beberapa waktu terakhir.

Dari empat orang itu, kata Erman Safar, 3 diantaranya positif HIV.“Kita sudah cek lewat Dinas Kesehatan, 3 orang positif HIV,” kata Erman Safar kepada awak media, Selasa (18/4/2023).

BACA JUGA  Kapolri Mutasi 92 Perwira Polri Mulai Komjen hingga AKBP, Berikut Ini Namanya

Mirisnya, dari hasil interogasi, salah satunya mengaku sudah melayani 1.200 pelanggan. Dalam melayani pelanggan, mereka jarang menggunakan pelindung atau alat kontrasepsi.

“Saya tanyakan, mereka mengaku kadang pakai kontrasepsi, kadang tidak. Dalam sahari dia melayani sampai 4 pelanggan,” ujarnya.

Menurut Wali Kota Bukittinggi H.Erman Safar, empat orang yang ditangkap tidak ber KTP Bukittinggi. Mereka ditangkap di kawasan Bukittinggi dan Agam.

BACA JUGA  Preservasi Perbaikan Ruas Jalan Teluk Ambulu Sukatani, Diduga Dinas SDAMBK Gagal Perencanaan

“Dalam aksinya, mereka chek in di hotel Bukittinggi. Kita sudah kantongi nama hotelnya. Kita akan tindak sesuai aturan hotel dan tempat hiburan yang memfasilitasi LGBT,” tegas Wako.

Mereka yang ditangkap menggunakan aplikasi Mi-Chat. Jadi, kata Erman Safar, bukan jaringan akun Gay Bukittinggi yang sempat viral.

“Ini sudah berbahaya untuk peradaban Bukittinggi. Saya harapkan rekan-rekan media menginformasikan ini kepada masyarakat”.

BACA JUGA  Nasib 6.138 Guru Lulus Passing Grade Tidak Diusulkan Masuk Formasi PPPK

Selain itu, Wali Kota Bukittinggi menyayangkan praktik-praktik menyimpang tersebut malah dilakukan oleh orang-orang yang bukan merupakan warga Kota Bukittinggi.

Namun demikian, para pelaku penyimpangan seksual itu malah menjajakan praktek haramnya di Kota Bukittinggi yang notabene menganut asas “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”.

“(Mereka) beroperasi di Bukittinggi, cek in-nya di hotel-hotel kita,” tuturnya.

BACA JUGA  Ayah dan Anak Ditemukan Tewas Membusuk di Koja

Dalam memutus rantai praktik ilegal yang melanggar syariat agama Islam dan perda di Kota Bukittinggi itu, Wali Kota Bukittinggi menyebutkan pihaknya telah mengantongi lokasi-lokasi yang kerap digunakan para pelaku.

“Kami sudah kantongi beberapa nama hotelnya. (Mereka) menggunakan sistem transaksi dan komunikasinya menggunakan aplikasi khusus,” ucapnya.

Iklan

Latest News

Majelis Taklim Sebagai Wadah Silaturahmi dan Peningkatan Ketaqwaan di Masyarakat

Kuranji, Radar Berita Indonesia | Silaturahmi melalui kegiatan seperti majelis taklim memang memiliki peran penting dalam mempererat hubungan sosial dan...

Artikel Lain Yang Anda Suka